Bethlehem—Ribuan orang berkumpul di kota Bethlehem, Tepi Barat, untuk merayakan Natal di kota yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus, Selasa (25/12).

Ribuan peziarah dan wisatawan diperkirakan akan ikut bergabung dengan warga Palestina kota itu –baik yang Muslim maupun Kristen– menyaksikan iring-iringan Natal.

Parade itu akan mencapai puncaknya di depan Gereja Nativitas, yang dibangun di atas situs yang diyakini merupakan tempat Maria melahirkan bayi Yesus di sebuah kandang sapi.

Peringatan tahun ini punya arti khusus bagi banyak warga Palestina, setelah status mereka di panggung dunia dinaikkan.

Dalam khutbah tahunan menjelang Natal, Patriark Latin atau Uskup Agung Yerusalem Fouad Twal merayakan pencapaian warga Palestina itu dan mendesak mereka untuk bekerja sama dengan warga Israel guna mengakhiri konflik di kawasan itu yang tampaknya tidak pernah berakhir.

Meskipun cuaca sangat dingin, perayaan terus berlanjut hingga malam hari, yang oleh para wisatawan disebut sebagai pengalaman yang mengharukan.

Sementara itu Paus Benediktus memimpin misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus yang dipadati massa.

Bulan lalu Majelis Umum PBB memutuskan untuk mengubah status Palestina dari “entitas pengamat non-anggota” menjadi “negara pengamat non-anggota”.

Sebelumnya tahun ini Palestina memperoleh pemberian status Situs Pusaka Dunia pertama dari UNESCO, untuk Gereja Nativitas di Bethlehem.[dbs]

Komentar