PM, Banda Aceh – Aparat TNI-Polri bersenjata lengkap mengamankan kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) selaku penyelenggara Pilkada di Aceh. Pengamanan ini dilakukan karena massa yang bertindak anarkis setelah mereka tidak terima hasil penetapan pemenang Pilkada.

Massa terlihat merusak gedung kantor KIP. Aksi bentrokan pun tak terhindarkan. Petugas kepolisian yang dibantu oleh TNI langsung dikerahkan untuk pengamanan gedung tersebut. Kemudian aparat keamanan terpaksa melepaskan tembakan untuk menghalau massa agar tidak semakin anarkis, korban pun berjatuhan.

Kerusuhan tidak hanya terjadi di kantor KIP, namun massa yang merupakan simpatisan atau pendukung pasangan calon juga menjarah sebuah supermarket sebagai bentuk kekesalan. Aksi tersebut juga dihalau oleh petugas keamanan dengan menggunakan motor trail dan barakuda.

Tapi ini bukanlah sungguhan, suasana itu hanyalah simulasi pengamanan Pilkada 2018 yang berlangsung di Makodam Iskandar Muda di Banda Aceh, Selasa (27/2). Ada sekitar 100 orang personel yang terlibat dalam kegiatan simulasi tersebut. 70 orang personel berasal dari Polri sementara 30 orang dari TNI.

Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Mohc. Fahcruddin kepada wartawan mengatakan, simulasi tersebut bagian dari latihan pengamanan saat Pilkada 2018, Pilpres dan Pileg 2019 mendatang.

“Kegiatan simulasi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kesiapan baik dari TNI maupun Polri untuk mengamankan pelaksanaan Pilkada tahun 2018 di Aceh serta Pilpres dan Pileg 2019 mendatang. Dimana diketahui ada tiga daerah di Aceh pada tahun 2018 ini melaksanakan pilkada yaitu Kota Subulussalam, kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Pidie Jaya,” kata Pangdam Iskandar Muda.

Pangdam Iskandar Muda menjamin, pelaksanaan Pilkada di tiga daerah di Aceh akan berlangsung aman dan damai. Menurutnya tidak ada pengamanan khusus yang dilakukan. Namun demikian seluruh personel di tingkat Korem, Kodim, Koramil hingga Babinsa di seluruh wilayah di Aceh tetap memetakan potensi kerawanan dan gangguan kamtibmas.

“Kesiapan satuan TNI-Polri, apabila terjadi sesuatu kerusuhan sosial kita siap melakukan tindakan secara hukum dan tegas. Yang kita harapkan ke depan tidak akan terjadi, masyarakat Aceh sekarang sudah tahu semuanya bagaimana berdemokarsi. Bahkan kalau sudah memasuki tahun politik pun santai-santai saja, karena berkaca pada sebelum-sebelumnya Pilkada di Aceh berlangsung aman dan damai,” tegas Fachruddin.

Sebelum digelar simulasi ini, juga digelar rapat pimpinan (Rapim) tentang persiapan pengamanan dan penyelenggaran Pilkada, Pilpres, dan Pileg yang dihadiri oleh seluruh jajaran Forkopimda Aceh dan pihak penyelenggara Pemilu.()

 

Komentar