Jakarta—Prof H Muhibbin, Rektor IAIN Walisongo, Semarang, saat menyampaikan khotbah Idul Fitri 1433 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (19/8), menyatakan, Islam memerintahkan umatnya menjadi manusia yang berperilaku santun kepada siapapun.

Ditegaskannya, Islam sangat mengecam perilaku anarkis, kejam, dendam, berperangai buruk, dan berbagai sifat jelek lainnya.

Sebaliknya, Islam sangat mengajurkan kepada pemeluknya untuk menjadi pribadi unggul yang selalu berbuat baik dan memberi manfaat kepada sesama, lingkungan, serta bangsanya.

“Nabi Muhammad SAW sendiri pernah mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia ialah mereka yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya,” tutur Profesor Muhibbin.

Shalat Ied itu dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi ibu Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono bersama ibu Herawati. Ikut pula beberapa menteri kabinet Indonesia Bersatu II dan duta besar negara sahabat serta puluhan ribu jamaah.

Muhibbin juga menyoroti masalah moral yang menjadi persoalan di setiap bangsa. Dikatakannya, moral merupakan fondasi yang akan menentukan perjalanan bangsa ke depan. Untuk itu, menurutnya, Islam sangat intens menyikapi persoalan moral dan sangat menekankan kepada seluruh umatnya agar dapat berperilaku baik, santun, dan menghargai pihak lain.

“Selama moral suatu bangsa itu tinggi dan mulia serta terjaga secara baik, maka bangsa tersebut akan tetap kokoh, disegani, dan mulia di mata bangsa lain. Sebaliknya, kalau akhlak sudah tidak lagi diindahkan dan kerusakan telah merebak dimana-mana, maka akan lemah bahkan hancurlah bangsa tersebut,” paparnya.

Shalat Ied juga dihadiri para duta besar negara sahabat dan puluhan ribu jamaah. Lantaran tak tertampung di dalam masjid, mereka memadati hingga halaman masjid.

Ibadah shalat Ied yang dimulai pukul 07.00 WIB itu dipimpin oleh Syarifuddin Muhammad selaku imam besar Masjid Istiqlal. Adapun Prof Muhibbin Rektor IAIN Wilisongo Semarang bertindak selaku khatib.

Muhibbin menambahkan, persoalan kebodohan dan kemiskinan juga menjadi persoalan serius. Islam menekankan umatnya terus berusaha menghilangkan atau setidaknya mengurangi kemiskinan. Tentunya, kata dia, upaya itu harus dilakukan dengan aktifitas nyata dan terukur.

“Islam sangat menghargai orang yang mau berusaha sungguh-sungguh dan mencela segala bentuk kemalasan dan pengangguran. Jadi, Islam sangat apresiatif terhadap segala bentuk kreativitas cerdas termasuk yang menghasilkan nilai ekonomi. Karena dengan berbagai kreativitas itu diharapkan dapat membuahkan kesejahteraan bukan hanya kepada dirinya, tetapi juga kepada masyarakat,” demikian Profesor Muhibbin.

Ujung timur

Sementara itu, dari ujung Timur wilayah Nusantara, yakni Merauke, diperolah informasi, ribuan umat muslim melaksanakan shalat Idul Fitri, di antaranya dipusatkan di Masjid Raya Al-Aqsha Merauke.

Umat memadati area masjid dan lapangan depan masjid Al-Aqsha. Sebagian yang lainnya pun harus menjalankan shalat Ied di ruas Jalan TMP dan Parakomando di depan masjid. Kedua ruas jalan itupun ditutup oleh petugas kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan perayaan Idul Fitri .

Wakil Bupati Merauke Sunarjo yang mengikuti Shalat Id ul Fitri di Masjid Raya Al Agsha mengucapkan selamat merayakan Idul Fitri bagi seluruh umat muslim di Merauke.

Sementara itu, khotib Samsul Komar mengungkapkan, selama menjalani puasa, umat memperole bekal pengalaman hidup rohani dan keagamaan. Hal itu sangat penting untuk peningkatan daya guna bagi sesama.

Pengalaman ibadah puasa, ungkapnya, menjadi inspirasi seluruh umat un tuk meningkatkan perhatian, kepedulian, dan santunan kepada orang lain yang lapar dan dahaga karena miskin. Puasa hendaknya juga menstimulasi diri guna meningkatkan kesalehan ritual dan sosial.

Di penjara

Dari Cipinang, dilaporkan, terpidana kasus suap wisma atlet SEA Games, M Nazaruddin, dan terpidana kasus pencucian uang Andhika Gumilang bersama-sama melaksanakan shalat Id di Rutan Klas 1 Cipinang, Jakarta Timur bersama sekitar 2.000 warga binaan lainnya. Keduanya duduk berdekatan di barisan depan.

Nazaruddin terlihat rapi dengan mengenakan kemeja koko berwarna putih gading, lengkap dengan peci hitam dan sarung. Dia juga tampak khusyuk saat mengucapkan takbir. Sementara itu, Andhika terlihat segar dengan potongan rambut yang tetap klimis. Suami siri Malinda Dee itu mengenakan pakaian gamis putih dengan celana hitam.

Shalat Ied di hari perayaan Idul Fitri 1433 H di Rutan Cipinang dipimpin oleh imam Nurul Yaqin Ishak. Sementara itu, Abdul Jalil menjadi khatib dalam shalat yang digelar di lapangan rumput di tengah rutan.

Di kapal

Selanjutnya, ada pula kegiatan shalat Ied di atas kapal, sebagaimana dilakukan kru Kapal Motor Penumpang (KMP) Prima Nusantara bersama penumpang. Mereka menggelar shalat Ied di atas kapal yang sedang berlayar, Minggu (19/8).

Shalat Ied dilakukan bersamaan dengan mulai berlayarnya kapal tersebut dari Pelabuhan Merak, Banten ke Bakauheni, Lampung.

Kegiatan itu dilakukan di antara kursi-kursi penumpang di ruangan kelas 2 KMP Prima Nusantara. Puluhan kru dan penumpang mengikuti Shalat Ied yang imamnya khusus didatangkan dari salah satu masjid di Merak.

Nahkoda KMP Prima Nusantara, Ngadiri, mengatakan, digelarnya shalat Ied di atas kapal menjadi agenda rutin setiap Lebaran. Ini dilakukan karena kru KMP Prima Nusantara bersama kapal-kapal feri lainnya yang melayani jalur penyeberangan Merak, Banten ke Bakauheni, Lampung, harus tetap beroperasi.

“Di satu sisi kita harus tetap beroperasi melayani publik tetapi di sisi lain ibadah tidak boleh ditinggalkan. Makanya shalat Ied tetap dilakukan saat kapal feri masih beroperasi,” katanya.

Semalam takbiran pun dilakukan di atas kapal. Gema takbir dikumandangkan dari mushola yang sempit. Beduk pun dibunyikan tetapi uniknya beduk terbuat dari bekas kaleng oli. Sejumlah penumpang mengikuti takbiran itu selain kru KMP Prima Nusantara.[iposnews]

Komentar